Meniti Petualangan Alam: Kegiatan Kemah bersama Wira Pamungkas

Sabtu, 09 Maret 2024
Administrator
0 komentar

Berkemah adalah kegiatan rekreasi di alam terbuka yang populer di kalangan pecinta alam. Kegiatan ini seringkali menjadi cara untuk melarikan diri dari kesibukan perkotaan atau kebisingan kehidupan sehari-hari, sambil menikmati keindahan alam yang menyejukkan. Di SMAN 6, setiap tahunnya Sanggar Wirapamungkas mengadakan kegiatan Kemah Alam (Kelam). Pada tahun ini, Kelam diselenggarakan di Pantai Kura Kura. Acara ini berlangsung selama 3 hari 2 malam, mulai dari tanggal 7 hingga 9 Maret 2024. Antusiasme terhadap Kelam tahun ini sungguh luar biasa, dengan partisipasi sebanyak 31 siswa/i.

Para anggota panitia (Sangker) berangkat lebih awal dari tanggal yang telah ditetapkan untuk memastikan persiapan lokasi kegiatan kemah dan beberapa tim survival melakukan finishing rute penjelajahan. Salah satu anggota panitia, Rizky Wiradi Putra, telah memberikan informasi kepada seluruh peserta untuk menyiapkan barang-barang yang harus dibawa dan dikumpulkan pada tanggal 4 Maret 2024. Tujuannya adalah agar pada saat hari-H peserta tidak perlu membawa terlalu banyak barang. Meskipun sebagian anggota panitia telah berangkat lebih awal, beberapa di antaranya stay di sekolah untuk membantu memandu proses pelepasan dan perjalanan menuju area perkemahan.

Tiba hari-H tanggal 7 Maret 2024 kegiatan kemah pun dilaksanakan. Awalnya semua berjalan lancar, namun di tengah perjalanan bus yang digunakan peserta mengalami kerusakan, sehingga panitia memutuskan untuk pindah ke bus lain dan perjalanan pun berlanjut dengan lancar. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan sampai lah peserta di bumi perkemahan. Kedatangan peserta di sambut dengan baik oleh panitia yang telah menunggu disana.

Salah satu panitia, Kenny Laorentino menjelaskan bahwa ada satu tradisi wajib yang harus dilakukan oleh para peserta sebelum memasuki tempat bumi perkemahan. Sesampainya di sana, kegiatan pertama yang mereka lakukan adalah mendirikan tenda, setelalah itu para peserta diberikan waktu untuk ISoMa (istirahat, shalat, makan). Setelah selesai para peserta melakukan upacara pembukaan sebagai simbolis pembuka kegiatan kemah. Pada malam hari, para peserta melakukan kegiatan keagamaan.

Keesokan harinya, di hari ke-2, kegiatan dimulai dari senam dan jogging pada pagi hari di sekitaran pantai sambil menikmati udara segar dan pemandangan yang indah. Kemudian, mereka melaksanakan kegiatan menjelajah setelah sarapan pagi. Sebelum penjelajahan dimulai para peserta di berikan tambahan materi Packing oleh salah satu purna Wira Pamungkas. Dalam kegiatan menjelajah, ada 3 pos yang harus dilewati, dimana setiap pos terdapat tantangan tersendiri. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh pembina dan purna Wira Pamungkas, yaiu Syarif Usman dan Abrar S.Pd.

Pada malam hari, rencana untuk menggelar upacara api unggun sempat tertunda karena setelah Isya, kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk membuat api unggun. Sebagai gantinya, kegiatan diubah menjadi seremoni sederhana. Api unggun kemudian dinyalakan dengan penyulutan obor oleh pembina Wira Pamungkas, Widya Yosie, S.Sos lalu dilanjut para peserta menggunakan obornya masing masing. Setelah itu, acara berlanjut dengan perkenalan Purna Gudep Wira Pamungkas dan diakhiri dengan penampilan pembacaan puisi dan penampilan yel-yel masing masing sangga sebagai penutup.

Hari terakhir kemah, yaitu hari ke-3, ditutup dengan kegiatan operasi semut dan gugur tenda serta pelantikan Penegak Bantara dengan total yang dilantik sebanyak 5 putra dan 4 putri. Para peserta pun kembali menaiki bus sebagai tranportasi pulang. Meskipun di awal terdapat beberapa kendala, acara kemah berjalan dengan lancar, dan peserta tetap dapat menikmati alam sambil belajar.

Written by: